Di
dalam dunia olahraga dikenal istilah “full time” atau “waktu berakhir”.
Contohnya dalam sepakbola, ketika seorang wasit meniupkan peluit tanda full time itu telah tiba,
maka semua pemain harus menaati wasit tersebut dan mengakhiri pertandingan apa
pun hasilnya. Demikian juga dalam kehidupan, full
time ini juga berlaku, namun yang meniupkan peluit tanda waktu
telah berakhir bukanlah seorang wasit biasa, melainkan Tuhan.
Ketika
Tuhan menetapkan bahwa waktu seseorang itu telah usai, maka tak ada seorang pun
yang dapat menahan waktu itu tiba. Setiap orang pasti menemui kematian, tua
ataupun muda. Kematian pasti akan datang di dalam kehidupan kita semua.
Namun
bagaimana dengan kita yang ditinggalkan dalam dunia ini? Sedih dan sangat berat
melepas kepergian orang yang paling dikasihi, mungkin tidak cukup satu tahun
untuk dapat mengikhlaskan kepergian orang yang kita kasihi.
Perpisahan
dengan seseorang yang kita kasihi mungkin menjadi sebuah kenyataan yang sulit
untuk kita terima. Namun yakinlah, suatu hari nanti kita akan bertemu kembali
dengannya di surga, untuk kemudian hidup bersama selama-lamanya.
Kita
adalah penumpang, dan Tuhan pengemudinya. Dia tahu mana yang tepat buat kita,
dan setiap kita dilanda kesedihan yang sangat sakit sekalipun, pasti ada
sukacita yang kita dapat kelak. Terpenting gunakan waktu mu sebaik mungkin,
hingga waktunya ketika pluit hidup akan bunyi kita sudah mengumpulkan yang
terbaik untuk bekal kita disana.
0 komentar:
Posting Komentar